host

Rabu, 16 April 2014

laporan praktikum identifikasi hama gudang

PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Penyimanan benih merupakan proses untuk mempertahankan viabilitas benih dan berdaya hidup dilapangan. Untuk itu perlu perlakuan untuk mengkondisikan benih upaya tetap pada kondisi optiman dan pengendalian dari serangan hama gudang. Kondisi ruangan perlu diperhatikan dari aspek kebersihan untuk menekan terjadinya serangan hama dan cendawan. Kondisi ruangan yang terlalu lembab dan kotor sangat disukai oleh cendawan dan kutu gudang yang dapat merusak benih sebagai bahan makanan kutu. Populasi kumbang bubuk meningkat pada wadah yang tidak kedap air dan disimpan yang terlalu lama. Pengaruh kadar air awal, suhu, kelembaban udara terhadap tingkat serangan kumbang bubuk pada periode penyimpanan sangat besar yang pada akhirnya akan terikat dengan rendahnya mutu biji ( Bedjo, 1992). Menurut Kalshoven(1981) mengatakan bahwa perkembangan populasi kumbang bubuk akan berlangsung cepat jika kadar air bahan simpan lebih dari 15%. Ekstraksi tanaman yang mengandung eugenol, kariofilen, metal-n-amail keton, seskwiterpenol dan naftalene seperti pada cengkeh, sereh dan daun jeruk sangat efektif untuk mengendalikan hama gudang karena senyawa metal eugenol sangat beracun bagi serangga dan bakteri. 2. Tujuan Praktikum • Mahasiswa mampu mengetahui pengaruh dari hama gudang terhadap kualitas benih • Mahasiswa mampu mengendalikan hama gudang dengan cara bahan alami dan atau sintetis METODOLOGI 1. Waktu dan Tempat Kegiatan praktikum pengaruh minyak atsiri, cengkeh dan daun jeruk dilaksanakan pada hari senin tanggal 7 Oktober 2013 dan kegiatan penguian daya kecambah dilaksanakan pada tanggal 4 November 2013 di laboratorium Teknik Produksi Benih Politeknik Negeri Jember. 2. Alat dan Bahan Alat dan bahan yang digunakan yaitu gelas kaca, plastic, karet, kain kasa, kertas label, benih, minyak atsiri, minyak cengkeh dan daun jeruk. 3. Prosedur kerja • Timbang masing-masing 40gram benih sebanyak 4 ulangan • Gulung 40 gram dengan kapas yang telag dilumuri minyak atsiri kemudian masukan kedalam botol • Masukan kembali masing-masing 40 gram benih kedalam botol kaca lain dan masing-masing diberi perlakuan minyak atsiri, cengkeh dan daun jeruk • Masukan 5 ekor kutu gudang kedalam botol kaca yang diberi perlakuan • Tutup botol dengan kain kasa an ikat dengan karet • Amati selama satu bulan • Lakukan pengujian daya kecambah dan jumlah hama yang mati dan berkembang. HASIL DAN PEMBAHASAN 1. Hasil Diagram hama gudang yang masih hidup setelah diberi perlakuan Diagram daya kecambah benih setelah diberi perlakuan hama gudang 2. Pembahasan Dari data diatas dapat dilihat dari tingkst hama gudang yang bmasih bertahan hidup setelah diberi perlakuan . dapat dilihat dari gambar diagram yaitu benih yang mengalami kemnduran populasi hama sangat beragam dan tidak begitu memunculkan data yang begitu signifikan. Daun jeruk lebih memberikan nilai bahwa dengan perlakuan dengan daun jeruk dapat mengendalihan hama gudang. Menurut literature minyak cengkeh mengandunng 80-85% senyawa eugenol yang dapat dijadikan sebagai pengendalian hama gudang yang angat efektif. Dapat dilihat dari data benih kedele yang memiliki data yang sesuai menurut literature baha dengan perlakuan minyak cengkeh lebih apat mengendalikan hama gudang dibandingkan dengan perlakuan daun jeruj dan minyak sirih. Hasil data diatas mungkin dipengaruhi dengan pemberian perlakuan yang tidak merata kadar minyk yang diberikan sehngga data yang dipeoleh juga beragam.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar