host

Rabu, 16 April 2014

laporan kadar air kesetimbangan

PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Benih supaya dapat disimpan lebih lama dilakukan peurunan kadar air benih. Sifat benih yang selalu ingin memiliki kondisi yang sama dengan lingkungannya (equilibrium) diperlukan pengondisian ruang penyimpanan sehingga sesuai dengan kondisi optimal benih. Desikan merupakan senyawa kimia yang mempuunyai kemampuann tinggi dalam meyerap air, dan dapat digunakan untuk pengeringan atau mempertahankan kelembaban yang rendah jika disimpan bersama dengan benih (Mulyana, 2010). Dengan pengering dalam kemasan benih, udara di sekitarnya akan memiliki kelembaban relatif lebih rendah. Kelembaban relatif yang rendah akan sangat kondusif bagi penyimpanan benih dalam jengka menengah dan panjang, karena akan menjaga kadar air benih tetap rendah selama penyimpanan dan mencegah dari serangna cendawan, sehingga viabilitas benih akan mengalami penurunan. Kadar air kesebangan yaitu keaddaan dimana keadaan air seimbang dalam kelebaban udara pada suhu tertentu. Hl ini dipengaruhi oleh sikap higroskopis dari komponen penyimpanan pada benihh, yaitu benih yann kanndungan proteinnya tinggi atau kulit benih yang mudah mmaupun sukar menyerap air (Mulyanto, 2010). Kadar air yanga terbentuk oleh keseiimbangan antara KA benih dengan RH lingkungannya. Jika kadar air benihh >14%, benih akan mengalami respirasi tinggi, suhu meningkat dan investasi cendawan. Sedangkan bila kadar air >5% akan terjadi kerusakan membran selular. • KAK fase 1 : KAK dengan RH 0-60%. Air terikat kuat dengan struktur kimia benih • KAK fase 2 : KAK degan RH 60-75%. Sebagian KA benihh terikat lebih lemah daripada KA fase 1 • KAK fase 3 : KAK 75-100%. Sebagian air benih adalah air bebas yang berada pada rongga antar sel benihh yang mudah dihilangkan dengan pegeringan alamiah. 2. Tujuan Praktikum Dari praktikum KAK inni diharapkan mhasiswa mampu mengeahui kadar air benih setelah disimpan pada desikator setela beberapa minggu. METODOLOGI 1. Waktu Pelaksanaan Kegiatan praktium inni dilaksanakan di laboratorium teknik produks benih Polikteknik Negeri Jember pada tanggal 21 Oktober 2013. 2. Alat dan bahan Alat dan bahan yang digunakan yaitu timbangan analitik, cawan alumunium, oven, kertas merang, plastik, label, benih kedel, jagung dan kacang panjang. 3. Prosedur kerja a. Menghitung kadar air • Ambil benih yang telah disimpan di desikator yang diberi KNO3 atau NaCl selama satu bulan • Haluskan beberapa benih jagung dan benih kedele sedangkan benih kacang tanah diiris tipis • Timbang 5 gram benih kedele, jagung dan kacang tanah • Simpan kembali sisia benih dalam desikator • Lakukan uji kadar air sesuai prosedur b. Daya kecambah • Ambil 30 butir benih yang telah disimpan desikator • Lakukan pengjiann daya kecambah sebagaimana prosedur pada praktikum pertama. HASIL DAN PEMBAHASAN 1. Hasil Tabel kadar air benih yang telah disimpan di dalam desikan Komoditi Ulangan M1 M2 M3 Kadar Air (%) Rata-Rata (%) Kacang Tanah 1 44.8248 50.0547 49.7141 6.513 2 45.3597 50.457 50.1057 6.892 3 45.7082 50.6095 50.2912 6.494 6.94 4 42.5487 47.673 47.322 6.850 5 45.533 49.408 49.1307 7.156 6 48.107 53.1673 52.7749 7.754 Jagung 1 45.5664 51.01 50.3967 11.266 2 43.3233 48.3522 47.7423 12.128 11.81 3 44.359 49.9047 49.2878 11.124 4 46.0488 50.6892 50.1802 10.969 5 47.22 53.241 52.633 10.098 6 48.1746 53.3403 52.5503 15.293 Kedelai 1 46.7877 52.2853 51.7359 9.993 2 44.5813 49.6659 49.1388 10.367 3 46.324 51.4136 50.9072 9.950 10.18 4 47.7596 52.7913 52.2779 10.203 5 46.211 51.168 50.7017 9.407 6 43.766 49.3649 48.7414 11.136 Komoditas Kelompok Keserempakan Tumbuh Setelah Disimpan Kecepatan Tumbuh Normal Kuat % KST Rerata(%) Kecambah Normal ke-n % KCT Rerata(%) 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Jagung 1 20 66.67 58.33 0 5 10 15 0 0 0 0 0 0 31.94 40.69 2 10 33.33 21 4 5 0 0 0 0 0 0 0 82.22 3 10 33.33 0 6 10 10 0 0 0 0 0 0 29.44 4 27 90.00 0 18 12 0 0 0 0 0 0 0 43.33 5 8 26.67 0 5 11 11 0 0 0 0 0 0 29.72 6 30 100.00 0 0 10 18 2 0 0 0 0 0 27.44 Kedelai 1 10 33.33 46.67 0 0 10 15 5 0 0 0 0 0 26.94 49.44 2 8 26.67 0 22 3 2 0 0 0 0 0 0 41.67 3 8 26.67 20 6 4 0 0 0 0 0 0 0 81.11 4 23 76.67 0 24 6 0 0 0 0 0 0 0 46.67 5 9 30.00 18 7 5 0 0 0 0 0 0 0 77.22 6 26 86.67 0 0 5 5 20 0 0 0 0 0 23.06 Kc. Tanah 1 15 50.00 22.78 0 5 10 10 5 0 0 0 0 0 31.11 44.55 2 5 16.67 0 18 7 5 0 0 0 0 0 0 41.94 3 3 10.00 16 4 6 4 0 0 0 0 0 0 70.00 4 6 20.00 0 8 13 1 3 0 0 0 0 0 30.61 5 3 10.00 19 3 6 0 0 0 0 0 0 0 75.00 6 9 30.00 0 0 4 5 15 0 0 0 0 0 18.61 2. Pembahasan Natrium clorida (NaCl) merupakan garam yang sering digunakan sebagai bahan bumbu dapur. NaCl memiliki tingkat osmotik tinggi dan dapat dimanfaatkan sebagai bahan untuk menghambat perkecambahan dalam penyimpanan. Apabila garam NaCl terlarut dalam air maka air tersebut akan memiliki tingkat osmotik tinggi. Senyawa H2O memiliki tingkat osmotik rendah dibandingkan dengan larutan garam sehingga air akan berpindak ke tempat dengan tingkat osmotik yang lebih tinggi. Hal ini dapat dimanfaatkan dalam kegiatan penyimpanan karena jika benih direndam dalam larutan garam akan terjadi perpindahan kadar air dalam benih sehingga akan terjadi keseimbangan kadar air benih. Pada waktu benih berimbibisi, jika tekanan osmotik air tinggi maka proses imbibisi akan terhambat, sehingga kadar air benih tidak dapat mencapai nilai tertentu yang memungkinkan benih berkecambah. Dilihat dari data kadar air diatas kita dapat melihat bahwasannya kadar air benih untuk jagung, kacang tanah dan kedele yaitu 11,81%,6,94% dan 10,18%. Persentase kadar air benih tersebut masih dalam toleransi (5-14%). Dikaitkan dengan pembahasan sebelumnya dengan perlakuan perendaman garam yang tingkat osmotik tinggi menjadikan benih pada kondisi yang seimbang dengan kondisi ruang penyimpanan (desikator) sehingga kadar air benih terjaga dan viabilitasnya juga dapat dipertahankan. Namun pada data perkecambahan diperoleh data kecepatan tumbuh unntuk jagunng, kacang panjan dan kedele yaitu 40,69%, 44,55% dan 49,44%. Data tersebut menunjukan begitu kecilnya persentase daya kecepatan tumbuh karena tidak sesuai dengan ketentuan persentase toleransi. Hal tersebut dikarenakan benih yang diberi perlakuan larutan garam memberikan pengaruh menghambat dalam proses imbibisi air sebagai proses metabolisme benih sehingga dalam proses perkecambahannya terhambat. NaCl juga dapat digunakan sebagai perlakuan untuk pengujian daya kevigoran benih. Benih yang direndam dalam larutan garam tau larutan dengan tingkat osmotik tinggi akan bersaing untuk mendapatkan air dalam proses imbibisi. Kesimpulan Air garam dapat menjadikan kadar air benih menjadi seimbang karena larutan garam memiliki tingkat osmotik tinggi sehinggha kadar air dalam benih berpindah ke tingkat osmoti lebih tinggi. Daftar pustaka http://wikipdia/wiki/natriumclirida

Tidak ada komentar:

Posting Komentar